Tahun Baru, Topeng Baru

Kenapa gue memberi judul post ini dengan Topeng Baru? Padahal sebetulnya gue engga pernah pake topeng apapun.

Eh pernah ding, waktu itu pake topeng kucing (atau burung, gue juga ga jelas itu topeng apa) di acara ulang tahun adek gue yang kedua.
Tapi bukan topeng itu yang gue maksud. Topeng disini adalah kepribadian atau karakter. Tahun 2011 kemarin gue dianugrahi sebuah pekerjaan luar biasa bagi seorang mahasiswa yang tadinya ga punya kerjaan apa-apa tiba-tiba menjadi sibuk luar biasa, yaitu Asisten (sengaja dibuat Bold, Italic, Underline, biar heboh keliatannya). Ya, gue mendapatkan keluarga baru di tahun 2011 kemarin. Dimana tahun 2011 kemarin, saat gue mengawali pekerjaan mahasiswa gue di Semester 4, gue dengan autisnya mengikutsertakan diri dalam ajang bergengsi yang disebut Rekruitasi Asisten Baru.
Dengan segala kemampuan yang gue punya, ditambah dukungan moril dari orang tua gue, adek-adek gue, pacar gue dan semua temen-temen gueee, makan nihhh (eh kok jadi iklan? -_-“), akhirnya gue berhasil melewati perjalanan panjang dalam mencari kitab suci...
...
...
...
Oke gue bukan kera sakti.

Tapi gue memang mengalami perjalanan panjang dan keras dalam mencapai keinginan gue untuk jadi Asisten. Daaannn, akhirnya gue pun bergabung bersama keluarga besar Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi (APK&E) IT Telkom yang luaaarrr biasssaaa... keluarga baru yang masuk bareng gue adalah nona-nona cantik berikut ini. Mereka adalah Pita (kode asisten IDP), Resty (FZH), Lilo (OWL), Rini (RNH) dan si unyil Dina (ARA).
Salah satu keunikan lab ini adalah asisten 2009nya cantik-cantik, karena cewe semua. Tapi jangan anggap enteng cewe-cewe di lab ini loh, karena Supermoon (sebutan asisten APK&E angkatan 2009) bukan cewe biasa, melainkan Wonder Woman, keren ga tuh?

Kembali lagi ke masalah topeng tadi. Disini gue dan temen-temen gue membentuk sebuah kepribadian menjadi seorang asisten yang profesional. Profesional disini maksudnya lebih ke arah pekerjaan, jadi asisten itu ga boleh pilih kasih, jadi kalo ada praktikan yang salah ya dibenerin, yang bener dijadikan pelajaran buat asistennya. Dan satu juga yang selalu gue terapkan, kalo asisten bukanlah Superman, asisten juga bisa nangis, tapi asisten bukanlah anaknya Ahmad Dhani, karena yang anaknya Ahmad Dhani itu Lucky Laki bukan Super-Rainbow (Supermoon untuk asisten angkatan 2009 dan The Rainbow untuk angkatan 2008). Gue selalu mencoba menerapkan bahwa hubungan antara asisten dan praktikan itu bukanlah hubungan seperti dosen dan mahasiswa, tetapi hubungan antar mahasiswa. Jadi kalau asistennya salah ya maaf, namanya juga manusia bukan Superman, tapi kita asisten akan selalu mencoba memperbaiki ilmu yang kami miliki dan membagikan ilmu tersebut ke semua praktikan kami (ceileehhh...).
Jadi asisten itu jangan ditanya enak atau engga enaknya, karena itu relatif. Coba kalo makanan ditanya enak atau engga enak, beda-beda jawabannya untuk tiap lidah, begitu juga untuk tiap asisten. Tapi kalau ditanya gimana rasanya jadi asisten itu... ya jangan ditanya.

Demikianlah singkat cerita mengenai gue dan pekerjaan baru gue. Oh iya melalui tulisan ini juga (kalo praktikan gue baca), gue mau mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah gue lakukan baik selama praktikum ataupun di luar praktikum, kesalahan dalam memberi ilmu atau apapun. Sesungguhnya gue bukan Superman, gue hanyalah seorang asisten yang berkode asisten DNC, dan gue engga punya logo S di dada, punyanya logo M di belakang leher. Buat semua yang bilang gue baik, kalian belum tau gue sebenernya gimana, gue adalah salah satu karakter Happy Tree Friends.
...
...
Oke gue berkhayal. Makasih buat semua yang udah kasih saran dan kritik buat semua perlakuan gue selama praktikum ataupun di luar praktikum, itu merupakan masukan yang sangat luar biasa buat gue.
Salam cium terhangat dari kakak asisten yang cantik ini *siapin kresek item* *muntah*
*kecuuuppp*
DNC
#

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comment:

Posting Komentar